Sebelum ajaran Islam menyebar di daerah Jawa pedalaman, waktu sore menjelang maghrib adalah momen yang dipenuhi dengan kepercayaan mistis dan cerita-cerita takhayul yang menyeramkan. Mereka menyebutnya senjakala, ‘senja’ yang berarti sore dan ‘kala’ yang artinya raksasa. Orang-orang dilarang keluar rumah karena takut diculik/ diganggu raksasa. Namun, sejak azan mulai diperkenalkan dan dikumandangkan dimana-mana, senjakala menjadi suasana yang indah. Alih-alih ketakutan akan aura mistis, senjakala beralih menjadi pemandangan kehidupan sosial yang indah. Orang-orang bergegas keluar rumah menuju surau-surau, berkumpul untuk Shalat bersama . Rasulullah SAW bersabda: فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْ “Jika waktu Shalat telah tiba, salah seorang di antara kalian hendaknya mengumandangkan azan untuk kalian dan yang paling tua di antara kalian menjadi imam.” (HR. Bukhari dan Muslim 674) Tidak ada alunan suara yang berhenti memenuhi r...
My Blog, My Diary, My Media to Share and Get Knowledge