Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Selepas Cahaya

Kau bintang... Pikirmu tak letih aku menunggu sepanjang siang Pikirmu mudah terus mencari dan menatap ke atas Alih-alih menyapa Kau malah biarkan langit menurunkan hujan Kau kan tau pelangi takkan datang dengan cahaya malam Dan kau tak akan terlihat bersinar Lalu kau ingin aku menikmati apa? Pikirmu kubutuh hujan untuk kamuflase tetesan tangisan? Kau salah Aku tak butuh itu Lagipula... Aku bukan menangis

Kembali Tentang Rasa

Entah mengapa rasanya aku ingin menangis Menangis tanpa rasa Menangis tanpa air mata Tapi jika demikian Adakah itu dikatakan menangis? Apakah sebenarnya yang diwakilkan oleh tangisan? Apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh air mata? Adakah selalu kesedihan atau kebahagiaan memang ada rasa apalagi yang ditawarkan? Merasa plin plan aku menyampaikan Pernah pikirku mengatakan bahwa ada rasa yang tak dapat di wakilkan kata Lantas demikian… Apakah memang ada rasa diatas bahagia? Adakah rasa diatas sucinya kata cinta? Jika memang demikian Apakah memang ada rasa diatas sedih? Adakah rasa diatas dalamnya kata kecewa? _Betari Tyas M_